Wednesday, 28 May 2014

Pedoman Pelaksanaan Pengurangan Dampak Buruk NAPZA


" Say No To DRUGS " KATAKAN TIDAK

Prinsip PTRM adalah  START LOW - GO SLOW - AIM HIGH 

art © 2014 daus adrian 
Tujuan PTRM: 
Untuk mengurangi dampak buruk kesehatan, sosial dan ekonomi bagi setiap orang dan komunitas serta bukan untuk mengedarkan Napza.
Tujuan lain: 
Mengurangi risiko tertular atau menularkan HIV serta penyakit lain yang ditularkan melalui darah, memperkecil risiko overdosis dan penyulit kesehatan lainnya, mengalihkan dari zat yang disuntik ke zat yang tidak disuntik, mengurangi penggunaan napza berisiko, misalnya memakai peralatan suntik bergantian, memakai bermacam-macam napza, menyuntikkan tablet atau disaring terlebih dahulu, mengurangi dorongan dan kebutuhan pencandu untuk melakukan tindak kriminal, menjaga hubungan dengan pengguna napza, mengevaluassi kondisi kesehatan klien dari hari kehari, memberi konseling rujukan dan perawatan, dan membantu pengguna napza menstabilakan hidupnya dan kembali ke komunitas umum.Jadi PTRM yang baik selain memberikan methadon juga memberikan konseling, agar tujuan PTRM bisa tercapai

12 Program Harm Reduction :
  1. Proram Komunikasi , Informasi dan Edukasi
  2. Program Pengjangkauan ( OUTREACH)
  3. Konseling pengurangan resiko
  4. Konseling dan test sukarela / VCT( Voluntary Conseling and testing)
  5. Program pencegahan infeksi/disinfeksi (bleaching)
  6. Program jarum suntik steril/ LJSS (Nedlle syiring program)
  7. Pembuangan jarum suntik bekas pakai
  8. Layanan terapi ketergantungan narkoba
  9. Layanan klinik subtitusi NAPZA
  10. Layanan perawatan dan pencegahan HIV
  11. Layanan perawatan kesehatn dasar
  12. Program pendidikan sebaya (Peer Education) => KDS Ke 12 program tersebut adalah salah satu upaya dalam penanggulangan HIV/AIDS di kalangan IDU dan dalam rangka memutus mata rantai penularan HIV


Saturday, 24 May 2014

M.U.S.T (Methadone User Society Tebet)

   * Logo M.U.S.T *   
   Methadone User Society Tebet   


M.U.S.T (Methadone User Society Tebet) adalah komunitas 
non-profit yang membangun suatu forum komunikasi, dan 

membuka wacana mengenai program Terapi Methadone. Methadone adalah suatu terapi yang dilakukan untuk merawat dan mengobati klien yang menderita ketergantungan terhadap Narkotika yang berjenis Opiat, dengan pengobatan secara berkala melalui obervasi, pengawasan dan pemantauan langsung, sesuai dengan konsultasi yang dievaluasikan oleh para dokter yang bertempat di Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan. 

Tujuan dari program terapi ini adalah selain untuk menyembuhkan klien dari ketergantungan tersebut, juga untuk mencegah pemakaian jarum suntik yang dapat mentransportasikan penularan virus HIV atau AIDS.



No More Victim oh HIV Please :(
Transportasi Virus
Selain itu Methadone mempunyai efek toleransi silang yang baik dengan golongan Opioid lainnya seperti heroin atau morfin, juga karena jangka kerja Methadone yang dapat bertahan hingga 24 Jam akan membuat stabilisasi pasien lebih baik, sehingga proses Withdrawal (Sakaw) akan berkurang. Dengan demikian usaha pasien untuk mengkonsumsi substansi heroin, morfin atau obat sejenisnya melalui suntikan juga akan berkurang. Kemudian juga, klien akan semakin mampu untuk menstabilkan cara dan gaya hidupnya, sehingga ia dapat kembali produktif dan mampu mengembalikan kualitas hidupnya secara normal, bahkan mungkin juga akan lebih mampu untuk berkarya dengan lebih maksimal.
 Withdrawal 
Ruang Konsultasi Terapi Methadone
Untuk mendapatkan persetujuan dokter agar dapat ikut serta dalam menjalankan terapi Methadone ini, maka klien harus benar-benar memiliki hasil tes urine yang positif untuk zat narkotika jenis opiat, heroin ataupun morfin. Tes urine tersebut dilakukan sebelum klien tersebut bertemu atau konsultasi dengan dokter yang bertugas. Hal ini harus 

dilakukan agar klien tersebut benar-benar positif menderita withdrawal opiat. Karena zat Methadone merupakan  Sintetik Opiat, maka dari itu Methadone pun memiliki sifat yang sama dengan narkotika sejenis opiat, seperti heroin ataupun morfin.


Methadone bekerja dengen cara berikatan pada reseptor Mu Opoid, efek sampingnya mulai dari hypoventilasi (keadaan napas yang berlebihan akibat kecemasan yang mungkin disertai dengan histeria atu serangan panik), kosntipasi (sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia mengalami pengerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya) dan miosis (umumnya terjadi penyempitan pupil pada mata). 
No Hope, No Sounds
Namun juga kadang terjadi toleransi, dependensi 
dan withdrawal. Gejala Sakaw ini bisa lebih berat 
dibandingkan golongan opioid lainnya dan bisa terjadi kapan 
saja pada dua minggu sampai dengan enam bulan pertama. Oleh 
karena itu, lamanya terapi ini belum bisa ditentukan secara 
pasti dan tepat, dari setiap pengambilan atau konsumsi 
methadone, harus selalu dilakukan setiap hari, pada jam yang 
telah ditentukan di Puskemas Kecamatan Tebet Jakarta – 
Selatan, dengan pengawasan penuh oleh dokter, sesuai dengan 


anjuran dosis yang telah diberikan.

......

Berikut beberapa jenis Methadon yang ada:


01.
Methadone yang paling sering digunakan di Indonesia adalah dalam bentuk cairan, yang dikonsumsi melalui oral atau diminum. Bentuk Methadone cairan merupakan bentuk paling umum yang paling banyak diproduksi oleh indistri farmasi. Bentuk cair ini juga memungkinkan pemberian dosis dengan lebih tepat jika dibandingkan dengan jenis Pil.


01. Methadone Cair (Oral)


02. 
Methadone dalam bentuk Pil Sublingual
(bawah lidah).

02. Methadone Bubuk

02. Methadone Sublingual (Pil)



04. Methadone Perentera (Suntikan)
04. Methadone Perenteral (Suntikan)





04.
Pemberian melalui Perenteral (lewat suntikan misalnya) justru terbukti tidak efektif, karena Methadone akan terdapat dalam jumlah yang banyak dalam peredaran darah dan justru sebagian besar akan masuk ke dalam jaringan lain terutama jaringan lemak dan akan bertendensi untuk berikatan di sana dibandingkan berikatan dengan reseptor Mu.







© 2014 M.U.S.T






 



Thursday, 22 May 2014

Ulang Tahun MUST ke-7

Foto Bersama Staf Puskesmas Tebet & Tamu Undangan

Dokumentasi ini diambil saat kami merayakan HUT MUST yang ke-7 pada tahun 2014. Seharusnya ulang tahun MUST jatuh pada tanggal 7 Mei, tapi pada tahun ini kami dapat merayakannya pada tanggal 20 Mei 2014 & bertempat di Aula kantor kecamatan Tebet Jakarta Selatan.

*Persiapan
 


*Pembicara 





*Perayaan :)